Tentang Desa Nanga Lauk
Sebuah permata tersembunyi di jantung Kalimantan, di mana alam, budaya, dan konservasi hidup berdampingan secara harmonis.

Sejarah & Lokasi
Desa Nanga Lauk adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Embaloh Hilir, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat. Desa ini berada di dalam kawasan Taman Nasional Danau Sentarum, sebuah surga keanekaragaman hayati lahan basah yang diakui dunia.
Secara geografis, Nanga Lauk merupakan desa perairan yang dikelilingi oleh danau, rawa, dan hutan rawa gambut yang luas. Kehidupan masyarakatnya sangat bergantung pada siklus air dan kekayaan alam di sekitarnya, membentuk budaya dan tradisi yang unik.
Pengelolaan Hutan oleh LPHD Lauk Bersatu
Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Lauk Bersatu adalah garda terdepan dalam menjaga kelestarian Hutan Desa Nanga Lauk seluas 4.330 hektar.

Melalui hak perhutanan sosial dari pemerintah, LPHD Lauk Bersatu secara aktif mengelola hutan dengan prinsip berkelanjutan. Mereka melakukan patroli rutin untuk mencegah pembalakan liar dan kebakaran hutan, serta mengembangkan potensi hasil hutan bukan kayu seperti madu dan ikan.
Program Konservasi Unggulan
Aksi nyata kami untuk menjaga warisan alam bagi generasi mendatang.
Pekan Konservasi
Acara tahunan yang melibatkan masyarakat dan pengunjung dalam kegiatan pelestarian alam, edukasi, dan penanaman pohon.
.
Perlindungan Ikan Arwana
Menjaga habitat dan populasi Ikan Arwana Super Red yang ikonik di perairan sekitar desa.
Program Madu Lestari
Panen madu hutan (Apis Dorsata) dengan metode tradisional yang berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lebah.
Restorasi Hutan Rawa
Upaya pemulihan ekosistem hutan rawa gambut yang menjadi jantung kehidupan desa.
Profil Masyarakat
Kenali lebih dekat para penjaga alam dan budaya Desa Nanga Lauk.
Petani Madu Hutan
Pahlawan penjaga hutan yang memanen madu Apis Dorsata dengan kearifan lokal turun-temurun.
Nelayan Tradisional
Menjaga keseimbangan ekosistem danau dan sungai dengan metode penangkapan ikan yang ramah lingkungan.
Pengrajin Lokal
Mengubah hasil alam menjadi kerajinan tangan bernilai seni tinggi, seperti tikar dan anyaman.